Sunday, August 15, 2010

A Sufficient Pressure

this is personal style or maybe u would be in the same team of mine. i need some pressure to make me work, i mean a sufficient one. i dont like too much pressure, that will blow my head off. i need a good quantity of pressure to heat up my entire mind-body organism. i can give u an example, take a deodorant can (spray), they design it with a certain amount of pressure, not too high and not too little. if it has a big pressure, the can will blow off, and if the pressure is too little, u couldn’t spray yourself.

having a pressure which is already present is quite different to ‘inventing a pressure’. your leader or your boss always creating these pressures, and u will suffer them. u are having the pressure, u must work, and maybe u are under pressure. we call this situation, ‘working under pressure’. if u are familiar with this condition, u will not suffer a lot. u manage u regulate and control the pressure at a desire pressure.

a ‘zero’ pressure obtained, when u are not doing much under none of target or objective. u wake up when u want, u eat when u feel hungry, u sleep when u feel sleepy, u are free to do whatever u want. no one urge u to do anything.

to conclude, get yourself a ‘sufficient pressure’ and manage it.

Percaya Pada Diri Sendiri

Semalam, ku terbaca satu kad raya yang diutus oleh seorang kawan baik berbangsa Cina. Dalam kad itu, ditulisnya, "you have the confidence that I always adore to possess".

Ia memberi inspirasi baru untukku hari ini. Semoga impianku tercapai.

Hari Bermuhasabah Diri


Salam dan doaku buat Nabi Muhammad saw dan sahabat handainya, kepada kedua ibu bapa yang amat kusayangi dan kepada pembaca artikel ini.

Hari ini, ku tak dapat nak memenuhi permintaan kawan baikku untuk ke sesuatu tempat yang dia sendiri tak tahu halanya.

Setelah sekian kali ku tidak memberi sebab ketidakmahuanku menolong kawan.

Kerana..ku mempunyai alasan yang kukuh (bukan sebab malas).

Ketika ku memikirkan betapa kasihan dia ketika ini, ku teringat beberapa ketika, yang rakan tiada membantuku walaupun mereka dalam keadaan yang mampu.

Tidak terlintas di hati ini untuk membalas dendam, ku akur dengan ketentuan yang telah dan akan terjadi. Ada ketikanya, rakan tidak dapat menemani kita ketika susah.

Namun, ku harus ingat peristiwa terindah ketika mereka berbuat baik kepadaku.

Ku harapkan Ramadhan kali ini membawa seribu makna untukku bermuhasabah diri.